My Blogger

My Blogger

Rabu, 13 Juni 2012

Toga (Tanaman Obat Keluarga)

1.      Teh
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
2.      Temu lawak
Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Ia berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malesia. Saat ini, sebagian besar budidaya temu lawak berada di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di China, Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.
Nama daerah di Jawa yaitu temulawak, di Sunda disebut koneng gede, sedangkan di Madura disebut temu labak. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di hutan tropis. Rimpang temu lawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur.
Di Indonesia satu-satunya bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang temu lawak untuk dibuat jamu godog. Rimpang ini mengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat lain dari rimpang tanaman ini adalah sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, antiinflamasi, anemia, antioksidan, pencegah kanker, dan antimikroba.
3.      Kitolod
Nama kitolod rasanya masih sangat asing ditelinga masyarakat dibandingkan dengan nama tanaman obat lainnya, misalnya sambiloto atau brotowali. Nama ilmiah atau nama botani jenis tanaman semak ini sebenarnya cukup menarik, Isotoma longiflora atau Laurentia longiflora. Tanaman ini memiliki tangkai bunga yang cukup panjang, sehingga tidak mengherankan jika dijuluki longiflora. Mahkota bunga kitolod berbentuk bintang dan berwarna putih bersih.
Pemanfaatan kitolod sebagai obat gangguan pada mata sebenarnya sudah dilakukan sejak lama oleh masyarakat pedesaan. Caranya dengan memetik bunga kitolod pada pagi hari, yakni saat bunga masih berembun. Embun yang . menempel di bunga kitolod tersebut diteteskan ke mata sebagai obat gangguan mata. Kitolod juga digunakan sebagai salah satu bahan campuran ramuan tradisional untuk mengobati penyakit hepatitis oleh Ki Tjipto Pringgodani di Semarang. Kitolod sangat kaya kandungan kimia. Kandungan kimia yang sudah dikenal antara lain senyawa alkaloid, yakni lobelin, lobelamin, dan isotomin. Daunnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan poliferol. Getah tanaman mengandung racun, tetapi bagian tanaman yang lain memiliki efek antiradang, antineoplastik atau anti kanker, antiinflamasi atau antiperadangan, analgesic atau penghilang rasa nyeri, dan hemostatik atau menghentikan perdarahan.
4.      Jarak Bali
Tanaman ini  bisa ditemukan di daerah seperti di kp. Cikuray, asal tanaman ini dari Amerika tropis, getahnya berwarna putih, nama lokalnya jarak batang gajah, penyakit yang bisa disembuhkan,contohnya : Demam, memar, digigit ular.
Semua bagian tumbuhan bermanfaat dalam penyembuhan demam, memar, ataupun digigit ular berbisa. Untuk diminum 10-15 g direbus, hampasnya digunakan untuk ditempelkan di daerah yang sakit.
5.      Benalu
Benalu adalah jenis tumbuhan yang hidup tidak memerlukan media tanah, benalu hidup parasit (menempel pada tumbuhan lain). Penyakit yang bisa disembuhkan, contohnya : Tumor, kanker, tiroid, dan campak.
Kandungan kimia : benalu yang menempel di tumbuhan yang tentu, contohnya teh, pengalaman bisa dipakai untuk obat kanker. Untuk benalu yang menempel dipohon jeruk nipis bisa dipakai untuk obat tiroid/amandel.
6.      Mangkokan
Contoh penyakit yang dapat disembuhkan : rambut rontok, susah buang air kecil, bau badan, bengkak, dan bisa melancarkan ASI.
7.      Putri malu
Penyakit yang dapat disembuhkan, contohnya : susah tidur (insomnia), bronchitis, demam, herpes, rematik, cacingan.
8.      Salam
Penyakit yang dapat disembuhkan, contohnya : diare, diabetes, maagh (gastritis), mabuk karena alcohol, kudis atau gatal-gatal.
9.      Seledri (Apsium graveolens)
Penyakit yang dapat disembuhkan, contohnya : darah tinggi(hipertensi), sakit mata, dan reumatik.



prosedur injection


Pengertian
Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan  langsung ke dalam otot (muskulus)
Tujuan
Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter terhadap klien yang  yang diberikan obat secara intra muskulus (IM)intra-musculer
Peralatan
  1. Sarung tangan 1 pasang
  2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
  3. Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1 – 1,5  inci untuk dewasa; 25-27 G dan panjang 1 inci untuk anak-anak)
  4. Bak spuit 1
  5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
  6. Perlak dan pengalas
  7. Obat sesuai program terapi
  8. Bengkok 1
  9. Buku injeksi/daftar obat 
Prosedur Pelaksanaan Pemberian Obat Secara IM (Intra Muskuler)
  1. Tahap PraInteraksi
    1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
    2. Mencuci tangan
    3. Menyiapkan obat dengan benar
    4. Menempatkan alat di dekat klien dengan benar
  2. Tahap Orientasi
    1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
    2. Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
    3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
  3. Tahap Kerja
    1. Mengatur posisi klien, sesuai tempat penyuntikan
    2. Memasang perlak dan alasnya
    3. Membebaskan daerah yang akan di injeksi
    4. Memakai sarung tangan
    5. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar ( palpasi area injeksi terhadap adanya edema, massa, nyeri tekan. Hindari area jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi)
    6. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah dalam ke luardiameter ±5cm)
    7. Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan kulit
    8. Memasukkan  spuit dengan sudut 90 derajat, jarum masuk 2/3
    9. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
    10. Memasukkan obat secara perlahan (kecepatan 0,1 cc/detik)
    11. Mencabut jarum dari tempat penusukan
    12. Menekan daerah tusukan dengan kapas  desinfektan
    13. Membuang spuit ke dalam bengkok
  4. Tahap Terminasi
    1. Melakukan evaluasi tindakan
    2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
    3. Berpamitan dengan klien
    4. Membereskan alat-alat
    5. Mencuci tangan
    6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
    Pilihan Tempat Injeksi Intra Muskuler

    Paha (vastus lateralis) : posisi klien terlentang dengan lutut agak fleksi.lokasi-injeksi-im
    Ventrogluteal : posisi klien berbaring miring, telentang, atau telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi.
    Lengan atas (deltoid) : posisi klien duduk atau berbaring datar dengan lengan bawah fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan.